Baru-baru ini Gubernur Jawa Timur Sukarwo meresmikan pembukaan bandara komersial di Banyuwangi, kota yang terletak di ujung timur Pulau Jawa atau bersebelahan dengan selat Bali. Kota ini dapat di tempuh dari Jakarta dengan pesawat 2 kali ya itu dari Jakarta ke Surabaya, lalu dari Surabaya ke Banyuwangi. Bagi anda yang suka berselancar di ombak besar kota ini juga menawarkan pantainya yang eksotik dengan ombak yang lumayan menantang andrenalin. Pantai Grajagan adalah pantai yang berombak lebih dari 5 meter. Tak pelak peselancar kelas dunia pun banyak yng sudah menjajal keganasan ombak di pantai ini.
Tidak hanya itu, namun juga ada pantai penyu ya itu pantai Sukamade. Pantai ini masih berjarak 90 km dari jantung kota Banyuwangi. Di pantai ini anda dapat melihat penyu mulai dari
proses peneluran sampai pelepasan ke pantai.
proses peneluran sampai pelepasan ke pantai.
Bagi anda yang ingin melihat dan mengamati penyu yang sedang bertelur, bisa
mengunjungi sebuah pantai di kawasan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB)
yakni Pantai Sukamade yang terletak di Desa Sarongan, Kecamatan
Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Pantai Sukamade merupakan salah satu obyek wisata alami yang terdapat di zona pemanfaatan intensif TNMB, di sana bisa mengamati penyu yang sedang bertelur, proses penetasan telur penyu dan melepas anak penyu (tukik) ke laut.
Kepala Balai TNMB, Herry Subagiadi, mengatakan, Pantai Sukamade merupakan lokasi pendaratan empat jenis penyu dari enam jenis penyu yang ada di Indonesia, yakni Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Slengkrah (Lepidochelys olivaceae), dan Penyu Belimbing (Dermochelys coriaceae).
"Penyu hijau merupakan penyu yang sering mendarat di pasir putih Pantai Sukamade, sehingga pengunjung bisa mengamati naiknya penyu hijau dari laut menuju ke Pantai Sukamade pada malam hari," papar Herry.
Data di TNMB, jumlah penyu yang mendarat di Pantai Sukamade tahun 2008 sebanyak 1.349 penyu, sebagian besar adalah penyu hijau.
Dari 1.349 ekor penyu yang mendarat, sebanyak 571 ekor penyu yang bertelur dan menghasilkan telur sebanyak 65.146 butir telur, namun hanya 31.452 butir telur atau 48 persen saja yang menetas, kemudian anak penyu dilepas ke laut, sedangkan sisanya dicuri atau terkendala faktor lain.
Tahun 2009, jumlah penyu yang mendarat di Pantai Sukamade sebanyak 2.110 ekor, 2.068 penyu di antaranya adalah penyu hijau.
"Banyaknya penyu yang naik ke Pantai Sukamade menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanagera yang ingin melihat lebih dekat hewan langka yang hampir punah itu," tuturnya.
Ia menjelaskan, Pantai Sukamade merupakan habitat penyu yang paling baik dibandingkan pantai lain di sejumlah perairan Indonesia. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya penyu yang mendarat dan bertelur di sana.
Panjang pantai Sukamade mencapai 3 kilometer (km), namun hamparan pasir yang biasa dipakai penyu bertelur hanya sejauh 700 meter. Sisanya sebanyak 2,3 km jarang digunakan penyu untuk bertelur karena tempat tersebut kurang cocok.
"Apabila ada penyu yang bertelur, petugas TNMB segera mengamankan telur-telur penyu itu, supaya terhindar dari hewan predator (pemakan telur penyu), seperti babi hutan, anjing hutan, dan biawak, selain pemburu telur penyu," ujar Herry.
Telur penyu kemudian di bawa ke tempat penangkaran semi permanen milik TNMB untuk ditetaskan, demi menjaga populasi penyu di perairan Indonesia.
Dalam setiap bertelur, seekor penyu bisa menghasilkan antara 100 hingga 150 butir telur.
Biasanya musim penyu bertelur pada bulan Mei, Juni dan Juli. Penyu yang mendarat bisa mencapai 60 ekor setiap malamnya pada bulan-bulan tersebut.
"Hasil pengamatan petugas, hampir tiap hari ada penyu yang mendarat di Pantai Sukamade, selama Januari-Desember. Sehingga pengunjung tidak perlu khawatir untuk berkunjung ke Pantai Sukamde setiap saat," paparnya.
Obyek wisata lain yang berada di kawasan pantai pendaratan penyu adalah hutan mangrove yang terletak di muara timur Pantai Sukamade.
Sungai di sekitar hutan mangrove dapat digunakan berkano pada sore hari sambil melakukan pengamatan burung seperti Roko-Roko, Elang Laut, dan Dara Laut.
Hal yang paling terindah di pantai alami yang terletak di ujung timur kawasan TNMB tersebut adalah menunggu matahari terbenam (sunset) sambil melihat sejumlah burung yang terbang rendah.
"Wisatawan bisa menikmati 'sunset' lebih dulu, sebelum melihat penyu hijau naik ke pantai. Kegiatan mengamati penyu dilakukan pada malam hari karena sebagian besar penyu naik ke daratan dan bertelur pada malam hari," ujarnya.
Wisatawan yang akan mengamati penyu bertelur tidak boleh menyalakan lampu senter karena penyu akan menghindar dari pantai, apabila terdapat sorotan lampu.
Dengan demikian, petugas TNMB akan memandu wisatawan untuk tetap menjaga jarak dengan penyu yang hendak naik ke daratan.
"Kalau penyu sudah bertelur di sarangnya, pengunjung bisa mendekati penyu tersebut sedekat mungkin," katanya.
Melepas Tukik
Pantai Sukamade merupakan salah satu obyek wisata alami yang terdapat di zona pemanfaatan intensif TNMB, di sana bisa mengamati penyu yang sedang bertelur, proses penetasan telur penyu dan melepas anak penyu (tukik) ke laut.
Kepala Balai TNMB, Herry Subagiadi, mengatakan, Pantai Sukamade merupakan lokasi pendaratan empat jenis penyu dari enam jenis penyu yang ada di Indonesia, yakni Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Slengkrah (Lepidochelys olivaceae), dan Penyu Belimbing (Dermochelys coriaceae).
"Penyu hijau merupakan penyu yang sering mendarat di pasir putih Pantai Sukamade, sehingga pengunjung bisa mengamati naiknya penyu hijau dari laut menuju ke Pantai Sukamade pada malam hari," papar Herry.
Data di TNMB, jumlah penyu yang mendarat di Pantai Sukamade tahun 2008 sebanyak 1.349 penyu, sebagian besar adalah penyu hijau.
Dari 1.349 ekor penyu yang mendarat, sebanyak 571 ekor penyu yang bertelur dan menghasilkan telur sebanyak 65.146 butir telur, namun hanya 31.452 butir telur atau 48 persen saja yang menetas, kemudian anak penyu dilepas ke laut, sedangkan sisanya dicuri atau terkendala faktor lain.
Tahun 2009, jumlah penyu yang mendarat di Pantai Sukamade sebanyak 2.110 ekor, 2.068 penyu di antaranya adalah penyu hijau.
"Banyaknya penyu yang naik ke Pantai Sukamade menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanagera yang ingin melihat lebih dekat hewan langka yang hampir punah itu," tuturnya.
Ia menjelaskan, Pantai Sukamade merupakan habitat penyu yang paling baik dibandingkan pantai lain di sejumlah perairan Indonesia. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya penyu yang mendarat dan bertelur di sana.
Panjang pantai Sukamade mencapai 3 kilometer (km), namun hamparan pasir yang biasa dipakai penyu bertelur hanya sejauh 700 meter. Sisanya sebanyak 2,3 km jarang digunakan penyu untuk bertelur karena tempat tersebut kurang cocok.
"Apabila ada penyu yang bertelur, petugas TNMB segera mengamankan telur-telur penyu itu, supaya terhindar dari hewan predator (pemakan telur penyu), seperti babi hutan, anjing hutan, dan biawak, selain pemburu telur penyu," ujar Herry.
Telur penyu kemudian di bawa ke tempat penangkaran semi permanen milik TNMB untuk ditetaskan, demi menjaga populasi penyu di perairan Indonesia.
Dalam setiap bertelur, seekor penyu bisa menghasilkan antara 100 hingga 150 butir telur.
Biasanya musim penyu bertelur pada bulan Mei, Juni dan Juli. Penyu yang mendarat bisa mencapai 60 ekor setiap malamnya pada bulan-bulan tersebut.
"Hasil pengamatan petugas, hampir tiap hari ada penyu yang mendarat di Pantai Sukamade, selama Januari-Desember. Sehingga pengunjung tidak perlu khawatir untuk berkunjung ke Pantai Sukamde setiap saat," paparnya.
Obyek wisata lain yang berada di kawasan pantai pendaratan penyu adalah hutan mangrove yang terletak di muara timur Pantai Sukamade.
Sungai di sekitar hutan mangrove dapat digunakan berkano pada sore hari sambil melakukan pengamatan burung seperti Roko-Roko, Elang Laut, dan Dara Laut.
Hal yang paling terindah di pantai alami yang terletak di ujung timur kawasan TNMB tersebut adalah menunggu matahari terbenam (sunset) sambil melihat sejumlah burung yang terbang rendah.
"Wisatawan bisa menikmati 'sunset' lebih dulu, sebelum melihat penyu hijau naik ke pantai. Kegiatan mengamati penyu dilakukan pada malam hari karena sebagian besar penyu naik ke daratan dan bertelur pada malam hari," ujarnya.
Wisatawan yang akan mengamati penyu bertelur tidak boleh menyalakan lampu senter karena penyu akan menghindar dari pantai, apabila terdapat sorotan lampu.
Dengan demikian, petugas TNMB akan memandu wisatawan untuk tetap menjaga jarak dengan penyu yang hendak naik ke daratan.
"Kalau penyu sudah bertelur di sarangnya, pengunjung bisa mendekati penyu tersebut sedekat mungkin," katanya.
Melepas Tukik
Setelah puas mengamati penyu yang sedang bertelur, wisatawan dapat beristirahat di pondok Wisata atau berkemah di "camping ground" yang dilengkapi dengan pendopo untuk ruang pertemuan.
Pagi harinya, wisatawan dapat melihat tempat penangkaran semi permanen telur-telur penyu yang sudah diambil dari pantai. Telur yang sudah menetas menjadi tukik dipindah ke sebuah tempat dengan diberi air laut.
Telur-telur tersebut akan menetas dalam waktu 30 sampai 37 hari, kemudian tukik dimasukkan ke dalam kolam air laut yang telah disediakan, air laut tersebut harus diganti setiap hari.
Nah, bagi anda yang suka berpetualang tidak ada salahnya datang ke Banyuwangisambil menikmati pesona pantainya yang eksotik.