Siapapun
pasti mengenal Popeye, tokoh kartun yang dibambarkan sebagai pelaut
perkasa. Ia mendadak punya kekuatan super setiap kali menyantap
sekaleng bayam. Sedemikian besarkah manfaat bayam?
Sebagai
sebuah karya fiksi, tentunya sah-sah saja bila dalam kartun tersebut
efek makan bayam sedikit didramatisir. Popeye yang dalam kondisi normal
memiliki postur kecil dan kerempeng, dalam sekejap mampu melawan
Brutus, musuh utamanya yang berbadan jauh lebih besar setelah makan
bayam.
Tokoh
kartun Popeye diciptakan oleh Elzie Crisler Segar, dan diperkenalkan
dalam bentuk komik strip pada awal 1929. Dengan cepat, sosok yang juga
digambarkan selalu mengulum pipa tembakau ini sukses meraih popularitas
pada era 1930-an.
Di
masa itu, kartun Popeye merupakan bagian dari kampanye makan sayur di
kalangan anak-anak. Meski mengandung banyak nutrisi, sayuran ini kurang
disukai anak-anak karena rasanya yang dinilai tidak enak.
Bayam sangat kaya akan kandungan berbagai vitamin dari A hingga K. Selain itu juga mengandung banyak mineral, antara lain potasium, phosphor, magnesium dan zat besi.
Bayam
juga mengandung nutrisi lain seperti berbagai asam amino esensial dan
serat. Serat yang terkandung dalam bayam dapat mencegah sembelit,
ambeien serta sindrom iritasi usus.
Meskipun belum banyak uji klinis, bayam dipercaya bisa mengatasi beberapa masalah kesehatan seperti :
1. membersihkan darah sehabis bersalin
2. memperkuat akar rambut
3. mencegah tekanan darah rendah
4. mencegah kurang darah (anemia)
5. mencegah gagal ginjal
Sebagian orang bahkan meyakini bahwa bayam juga berkhasiat untuk :
1. mencegah menurunnya penglihatan
2. mencegah katarak
3. mencegah kanker.
Kampanye
melalui kartun bisa dikatakan berhasil, sebab konsumsi bayam di AS
tercatat meningkat hingga 33 persen ketika popularitas kartun Popeye
sang pelaut begitu meledak. Meski demikian, ada rumor menarik di balik
kampanye terselubung ini.
Rumor
tersebut terkait dengan pemilihan bayam sebagai senjata rahasia Popeye.
Ada banyak sayuran atau buah-buahan lain yang juga kaya akan kandungan
nutrisi, tetapi sang kreator memilih bayam sebagai 'bahan bakar' bagi
si pelaut perkasa ini.
Diduga
alasannya terkait kesalahan sejarah soal jumlah kandungan zat besi
dalam bayam. Pada tahun 1870, seorang ilmuwan bernama Dr. E. von Wolf
salah meletakkan tanda koma saat menuliskan kandungan zat besi pada
bayam. Kesalahan ini menyebabkan anggapan berlebihan tentang manfaat
bayam.
Tidak
ada yang menyadari kesalahan ini hingga 70 tahun kemudian, ketika
Popeye terlanjur dikenal sebagai pemakan bayam. Pada masa itu barulah
terungkap bahwa kandungan zat besi dalam sayuran tersebut hanya 1/10
dari yang dituliskan oleh Dr. Wolf.
Namun
rumor ini dibantah oleh Dr. Mike Sutton, ilmuwan yang berusaha melacak
kesalahan terkait kandungan zat besi dalam makanan kegemaran Popeye.
Dalam kesimpulan yang dipublikasikan di Internet Journal of Ciminology tahun 2009, ia menyebut tidak cukup bukti tentang adanya kesalahan tersebut.
Dr.
Sutton justru menyebut, bayam dipilih bukan karena mengandung zat besi
melainkan karena kaya akan vitamin A. Apapun itu, banyak mengkonsumsi
bayam dan sayuran lain tetap akan memberikan manfaat bagi kesehatan.
Selamat makan bayam.