Sejak
diberlakukannya konversi bahan bakar minyak tanah ke elpiji, muncul
berita-berita mengenai kebakaran yang diakibatkan oleh meledaknya
tabung elpiji.
Kejadian
ini sebagian berawal dari kelalaian dalam pemasangan dan pemeliharaan
tabung serta kompor. Akibatnya, kebocoran gas pun terjadi dan menyulut
kebakaran. Selain itu, beredarnya tabung elpiji palsu juga menjadi
penyebab.
Sebenarnya
elpiji tidaklah berbahaya. Bahkan jika paham dan cermat menggunakannya,
elpiji jauh lebih aman dan efisien. Nah, berikut ini cara-cara yang
harus dilakukan saat memakai elpiji di rumah.
1.
Ketahui sifat elpiji. Elpiji adalah campuran berbagai unsur hidrokarbon
yang berasal dari gas alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan
suhunya, gas berubah menjadi cair. Karena itu elpiji dipasarkan dalam
bentuk cair di tabung-tabung logam bertekanan. Elpiji memiliki sifat
berikut:
- cairan dan gasnya sangat mudah terbakar,
- gas tidak beracun, tidak berwarna, dan biasanya berbau menyengat,
- gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder,
- cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.
2.
Perlakukan tabung elpiji dengan hati-hati. Letakkan kompor dan tabung
elpiji di tempat datar dan di ruangan yang memiliki ventilasi udara
yang baik. Idealnya, ventilasi dapur berada di dinding bagian bawah dan
mengarah ke luar. Ini karena letak elpiji yang juga di bawah. Dengan
demikian, jika tidak sengaja terjadi kebocoran, gas akan langsung
tersalurkan ke luar. Tabung elpiji harus ditempatkan jauh dari kompor
atau sumber api lain. Upayakan agar tabung tidak terpapar panas atau
sinar matahari secara langsung.
3.
Buka jendela sebelum menyalakan kompor. Jika dapur tak memiliki
sirkulasi udara yang baik, bukalah jendela atau pintu terlebih dulu
sebelum menyalakan kompor. Seandainya terjadi kebocoran, jendela atau
pintu yang terbuka memungkinkan gas tersebut keluar. Lakukan hal yang
sama bila dapur dalam keadaan tertutup dalam jangka waktu lama. Biarkan
jendela dan pintu terbuka selama beberapa menit sebelum menyalakan
lampu atau peralatan elektronik lainnya.
4. Perhatikan keadaan selang dan regulator.
Selang harus terpasang erat dengan penjepit regulator maupun kompor.
Pastikan selang tidak tertidih atau tertekuk. Pasang regulator pada
mulut tabung elpiji. Setelah posisinya pas dan erat, putar tuas
pengaturnya yang berwarna hitam sehingga tanda panahnya mengarah ke
bawah dan terdengar bunyi “klik”. Pemasangan yang baik tidak akan
menyebabkan regulator terlepas dari mulut tabung elpiji.
5.
Periksa kondisi tabung secara teratur. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui seandainya terjadi kebocoran sehingga bisa segera dilakukan
tindakan untuk mengatasinya. Periksa bagian-bagian yang rawan
kebocoran, yaitu sambungan regulator dengan mulut tabung serta
sambungan selang ke regulator dan ke kompor. Gosoklah bagian-bagian
tersebut dengan air sabun. Apabila terjadi kebocoran, akan muncul
gelembung-gelembung udara pada air sabun dan tercium bau khas elpiji.
6.
Bersihkan kompor, selang, regulator, dan tabung secara teratur. Kompor
maupun tabung gas yang kotor, juga bisa memicu insiden berbahaya. Saat
memasak mungkin saja bagian-bagian itu terkena percikan makanan. Jika
dibiarkan, baunya bisa mengundang binatang, terutama tikus. Tikus bisa
menggigiti selang sehingga bolong.
7. Ketahui ciri-ciri terjadinya kebocoran. Berikut ini adalah poin-poin yang bisa dijadikan acuan:
- tercium bau khas elpiji yang menyengat,
- terdapat embunan di sekitar bagian tabung, seperti pegangan tabung (neck ring), mulut tabung, dan dudukan tabung (foot ring),
- terdengar bunyi mendesis pada regulator.
8.
Bertindak cepat. Jika terjadi kebocoran pada tabung elpiji, segera
lepaskan regulator dan bawa tabung ke luar ruangan. Letakkan di tempat
terbuka. Jangan menyalakan api atau listrik saat terjadi kebocoran.
Jika ragu, sebaiknya panggil agen atau penjual elpiji. Bila memang
tabungnya bocor, kembalikan pada agen untuk diganti dengan tabung yang
baru.
9.
Gunakan peralatan yang sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).
Banyaknya insiden peledakan tabung elpiji juga terjadi karena
penggunaan tabung gas dan peralatan konversi elpiji yang palsu. Anda
tentu harus hati-hati. Untuk menghindarinya, sebaiknya manfaatkan paket
konversi resmi keluaran Pertamina sesuai SNI.
Pusat Info Pertamina
Hotline 500-000. Telepon: (021) 7917-3000. SMS (021) 7111-3000. Faks: (021) 792-177. Email: pcc@pertamina.com.
Hotline 500-000. Telepon: (021) 7917-3000. SMS (021) 7111-3000. Faks: (021) 792-177. Email: pcc@pertamina.com.