Keinginan untuk bunuh diri sering kali muncul dalam benak orang yang
sedang depresi. Kaum laki-laki dua kali besar kecenderungannya
mewujudkan keinginan bunuh diri dibandingkan perempuan. Meski begitu,
percobaan bunuh diri empat kali lebih sering dilakukan wanita."Kaum
perempuan itu sifatnya ingin mengakhiri sesuatu dengan indah. Karena
itu, mereka sibuk merencanakan agar kematiannya juga indah dan biasanya
berakhir dengan kegagalan bunuh diri," kata dr Surjo Dharmono SpKJ,
dokter kesehatan jiwa dari FKUI RSCM ini.
Dalam sebuah penelitian terungkap, 30 persen orang pernah memiliki pikiran untuk melakukan bunuh diri dan 70 persen merasa hidupnya tidak bermanfaat. "Rasa ingin mengakhiri hidup merupakan episode singkat dari depresi," paparnya.
Ia menambahkan, bunuh diri sebenarnya dapat dicegah. "Orang yang mengungkapkan keinginannya untuk bunuh diri bisa dibujuk untuk bersikap rasional. Biasanya cara ini efektif untuk meredakan keinginan untuk bunuh diri," ujarnya di sela acara media edukasi Mengenali dan Mengelola Stres di Jakarta.
Pikiran untuk bunuh diri, lanjutnya, perlu diungkapkan kepada orang lain. "Banyak orang yang takut jika memiliki rasa ingin bunuh diri karena kata itu seolah tabu untuk didengar. Dengan menceritakannya pada orang lain, biasanya keinginan itu akan berkurang," ujarnya.
Selain faktor depresi, bunuh diri ternyata juga dipengaruhi oleh faktor genetik. "Jika ada anggota keluarga yang pernah bunuh diri, memang jika depresi orang tersebut risikonya lebih besar untuk bunuh diri. Meski demikian, jika depresi dikelola dengan baik, bunuh diri bisa dicegah,".
Dalam sebuah penelitian terungkap, 30 persen orang pernah memiliki pikiran untuk melakukan bunuh diri dan 70 persen merasa hidupnya tidak bermanfaat. "Rasa ingin mengakhiri hidup merupakan episode singkat dari depresi," paparnya.
Ia menambahkan, bunuh diri sebenarnya dapat dicegah. "Orang yang mengungkapkan keinginannya untuk bunuh diri bisa dibujuk untuk bersikap rasional. Biasanya cara ini efektif untuk meredakan keinginan untuk bunuh diri," ujarnya di sela acara media edukasi Mengenali dan Mengelola Stres di Jakarta.
Pikiran untuk bunuh diri, lanjutnya, perlu diungkapkan kepada orang lain. "Banyak orang yang takut jika memiliki rasa ingin bunuh diri karena kata itu seolah tabu untuk didengar. Dengan menceritakannya pada orang lain, biasanya keinginan itu akan berkurang," ujarnya.
Selain faktor depresi, bunuh diri ternyata juga dipengaruhi oleh faktor genetik. "Jika ada anggota keluarga yang pernah bunuh diri, memang jika depresi orang tersebut risikonya lebih besar untuk bunuh diri. Meski demikian, jika depresi dikelola dengan baik, bunuh diri bisa dicegah,".